Berwisata Religi di Masjid Pathok Negoro Mlangi Yogyakarta
Di Yogyakarta banyak sekali destinasi wisata religi, salah satunya masjid yang menjadi tempat ibadah umat Islam. Terdapat masjid yang menjadi salah satu tujuan wisata religi di Yogyakarta yaitu Masjid Pathok Negoro Mlangi. Masjid ini merupakan salah satu dari lima Masjid Pathok Negoro.
Masjid-masjid pathok
negoro antara lain berikut ini.
- Masjid Dongkelan: terletak di sisi barat daya kota yakni di Kauman, Dongkelan, Tirtonirmolo, Bantul.
- Masjid Babadan: terletak di sisi timur kota yakni di Kauman, Babadan, Banguntapan, Bantul.
- Masjid Wonokromo: terletak di sisi selatan kota yakni di Wonokromo, Plered, Bantul.
- Masjid Mlangi: terletak di sisi barat laut berada kota di Mlangi, Nogotirto, Gamping, Sleman.
- Masjid Ploso Kuning: terletak di sisi utara kota yakni di Ploso Kuning, Ngaglik, Sleman

Masjid Pathok Negoro Mlangi terletak di salah satu dusun yang berada di Kalurahan Nogotirto Kecamatan Gamping
Kabupaten Sleman. Masjid
Mlangi ini lebih dikenal dengan sebutan masjid Jami' Mlangi , masjid ini didirikan pada
tahun 1723 M. Disebut
masjid Patok Negara karena memiliki keistimewaan yaitu: masjid ini dikelola
oleh sekelompok orang yang diangkat dan dimasukkan dalam kelompok abdi dalem
Kraton Yogyakarta, lokasi tempat berdirinya masjid pada awalnya merupakan
daerah mutihan (tempat tinggal orang-orang putih/ santri), daerah sekitar
masjid merupakan pusat keagamaan dengan adanya beberapa pesantren sebagai pusat
pendidikan agama ataupun sebagai konsentrasi tokoh-tokoh agama dan masjid ini
letaknya diluar kota Yogyakarta.
Dahulu, terdapat seorang kyai bernama Kyai Nur Imam (Bendoro
Raden Mas Sandiyo). Kyai Nur Imam adalah
kakak dari Pangeran Mangkubumi (Sultan Hamengku Buwono I) yang sejak semula sudah gemar
menuntut ilmu keagamaan dan tidak tertarik pada masalah pemerintahan. Kyai Nur
Iman ini keluar dari istana dan menetap di daerah Mlangi melakukan siar agama. Kyai Nur Imam berperan dalam menjadikan Dusun Mlangi sebagai pusat kegiatan keagamaan, kemudian sebagai penghormatan Sultan HB I kepada Kyai Nur Imam maka dibangunlah
masjid Pathok Negara.
Berdasarkan keterangan Sri Pujo, pada tahun 1955 pihak Keraton Yogyakarta menyerahkan pengelolaan masjid kepada masyarakat Mlangi. Pada tahun 1988 pengurus masjid melakukan renovasi karena jumlah jamaah yang terus bertambah maka pengurus masjid memutuskan untuk memperbesar masjid.
Didalam masjid masih terdapat mimbar, bedug dan kentongan. Bedug dan kentongan merupakan replika, kedua benda tersebut dibuat sama persis dengan bedug dan kentongan pada masa Kyai Nur Iman.
Wilayah Mlangi dikenal sebagai daerah santri di Yogyakarta. Terdapat sembilan pondok pesantren yang diasuh oleh keturunan Kyai Nur Iman.
Saat ini wilayah Masjid Pathok Negoro Mlangi menjadi salah satu tujuan wisata Religi. Banyak peziarah yang mendatangi makam Kyai Nuriman dan masjid Pathok Negoro. Peziarah tidak hanya datang dari sekitaran Yogyakarta, banyak juga peziarah yang berasal dari luar Jawa. Saat ini masjid Pathok Negoro Mlangi belum sepenuhnya selasai direnovasi. Masih akan dibangun beberapa tambahan untuk mengembalikan masjid Pathok Negoro kebentuk aslinya.
Di sisi barat, utara dan timur laut terdapat makam keluarga keraton. Di sisi barat dimakamkan Pangeran
Bei. Di utara masjid terdapat makam Pangeran Sedo Kedaton, yaitu Patih
Danurejan pada masa Hamengkubuwono II. Di sisi timur adalah makam keluarga
Pangeran. Prabuningrat.
Terdapat berbagai keunikan di Masjid Pathok Negoro Mlangi, yakni pada bagian batas suci terdapat kolam kecil yang berisi ikan-ikan kecil, kemudian di bagian belakang dan samping masjid terdapat makam-makam yang selalu menjadi tujuan ziarah. Terdapat ruang shalat wanita yang berada di bawah permukaan tanah. Selain itu, yang menjadi keunikan ialah masjid ini dikelola
oleh sekelompok orang yang diangkat dan dimasukkan dalam kelompok abdi dalem
Kraton Yogyakarta.
sumber :
sumber foto :
dokumen pribadi